Saturday 5 July 2014

Kue bolu Coklat dari Kulit Singkong

SOLO, suaramerdeka.com - Kreativitas dua mahasiswi  Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Surakarta (Unsa) ini bermula saat menyaksikan kulit singkong hanya menjadi sampah yang dibuang begitu saja. Padahal, kulit bagian dalam ubi jalar tersebut memiliki kandungan karbohidrat dan serat yang cukup tinggi.
Dengan berkali ujicoba, akhirnya tercipta kue bolu cokelat yang lezat yang kaya serat dari tangan Tri Handayani dan Dian Mulasari ini. ''Kebetulan rumah kami dekat dengan pembuat keripik singkong dan jajanan gatot. Kami melihat kulit singkong itu hanya dibuang atau jadi pakan ternak. Lalu kami mencoba membuat tepung dari kulit singkong tersebut dan mengolahnya menjadi berbagai kue dan ternyata berhasil,'' papar Tri.
Dipaparkan, untuk membuat kue bolu atau roti, kulit singkong harus dijadikan tepung terlebih dulu. Kulit singkong berwarna putihlah yang bisa diolah menjadi tepung dengan cara direndam satu malam dan dicuci bersih lalu dijemur selama 2-3 hari hingga kering. Setelah benar-benar kering, kulit digiling menjadi tepung.
Penggunaan tepung kulit singkong tersebut tak berbeda dengan tepung dari terigu. Bedanya, tekstur tepung kulit singkong tersebut agak kasar. Untuk resep kue, tepung yang digunakan bisa mensubsitusi seluruh penggunaan terigu. Hanya saja tekstur kue dengan bahan tepung kulit singkong terasa lebih kasar dibanding kue berbahan terigu.
Namun justru karena teksturnya yang kasar tersebut, tepung kulit singkong mengandung serat dan karbohidrat yang tinggi. Selain tinggi serat, kue atau roti dari kulit singkong juga biaya produksinya lebih murah dibanding jika menggunakan terigu. Dian mengatakan, untuk menghasilkan 2 kg tepung kulit singkong hanya menghabiskan biaya Rp 7.000.
Rinciannya, untuk pembelian 10 kilogram limbah kulit singkong Rp 5.000 dan biaya menggiling kulit singkong Rp 2.000. ''Tiap 5 kg kulit singkong bisa jadi 1 kg tepung. Padahal kulit singkong kadang cuma diberikan atau kalaupun membeli sangat murah yakni 1 kg Rp 500. Total biaya sekitar Rp 7.000 termasuk biaya menggiling,” urai Dian.
Dua mahasiswa ini kemudian berkreasi dengan membuat aneka kue dari kulit singkong tersebut yang kemudian mereka jual atau memenuhi pesanan dari beberapa orang untuk keperluan hidangan. Selain lezat dan kaya serat, aneka kue kulit singkong kreasi mereka bisa tahan sampai tiga hari tanpa pengawet.
''Semoga ke depan bisa memasok kue-kue ini ke toko-toko dengan brand kami,'' kata Dian.

No comments:

Post a Comment