SOLO, suaramerdeka.com - Kreativitas dua mahasiswi
Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Surakarta (Unsa) ini bermula saat
menyaksikan kulit singkong hanya menjadi sampah yang dibuang begitu
saja. Padahal, kulit bagian dalam ubi jalar tersebut memiliki kandungan
karbohidrat dan serat yang cukup tinggi.
Dengan berkali ujicoba,
akhirnya tercipta kue bolu cokelat yang lezat yang kaya serat dari
tangan Tri Handayani dan Dian Mulasari ini. ''Kebetulan rumah kami dekat
dengan pembuat keripik singkong dan jajanan gatot. Kami melihat kulit
singkong itu hanya dibuang atau jadi pakan ternak. Lalu kami mencoba
membuat tepung dari kulit singkong tersebut dan mengolahnya menjadi
berbagai kue dan ternyata berhasil,'' papar Tri.
Dipaparkan, untuk
membuat kue bolu atau roti, kulit singkong harus dijadikan tepung
terlebih dulu. Kulit singkong berwarna putihlah yang bisa diolah menjadi
tepung dengan cara direndam satu malam dan dicuci bersih lalu dijemur
selama 2-3 hari hingga kering. Setelah benar-benar kering, kulit
digiling menjadi tepung.
Penggunaan tepung kulit singkong tersebut
tak berbeda dengan tepung dari terigu. Bedanya, tekstur tepung kulit
singkong tersebut agak kasar. Untuk resep kue, tepung yang digunakan
bisa mensubsitusi seluruh penggunaan terigu. Hanya saja tekstur kue
dengan bahan tepung kulit singkong terasa lebih kasar dibanding kue
berbahan terigu.
Namun justru karena teksturnya yang kasar
tersebut, tepung kulit singkong mengandung serat dan karbohidrat yang
tinggi. Selain tinggi serat, kue atau roti dari kulit singkong juga
biaya produksinya lebih murah dibanding jika menggunakan terigu. Dian
mengatakan, untuk menghasilkan 2 kg tepung kulit singkong hanya
menghabiskan biaya Rp 7.000.
Rinciannya, untuk pembelian 10
kilogram limbah kulit singkong Rp 5.000 dan biaya menggiling kulit
singkong Rp 2.000. ''Tiap 5 kg kulit singkong bisa jadi 1 kg tepung.
Padahal kulit singkong kadang cuma diberikan atau kalaupun membeli
sangat murah yakni 1 kg Rp 500. Total biaya sekitar Rp 7.000 termasuk
biaya menggiling,” urai Dian.
Dua mahasiswa ini kemudian berkreasi
dengan membuat aneka kue dari kulit singkong tersebut yang kemudian
mereka jual atau memenuhi pesanan dari beberapa orang untuk keperluan
hidangan. Selain lezat dan kaya serat, aneka kue kulit singkong kreasi
mereka bisa tahan sampai tiga hari tanpa pengawet.
''Semoga ke depan bisa memasok kue-kue ini ke toko-toko dengan brand kami,'' kata Dian.
No comments:
Post a Comment